0812 9930 096 care@qoloni.com
Informasi Kegiatan

 
0 1667

#Air4Pedalaman

Marissa Noriti
Air menjadi problem utama & mendesak warga 300 desa di NTT. Air kotor, mandi seminggu 1x, jalan 2km demi air, gagal panen, menyadap pohon demi tetesan air, dll. Butuh dibangun Sumur Artesis. Posisi & kedalaman air (150m) sudah terdeteksi lewat riset geolistrik, di Desa Atuwalupang, Lembata. Teladani SEDEKAH JARIYAH Utsman bin Affan, dengan menyediakan sumur bagi publik...
Infrastruktur Nusa Tenggara Timur

Rp. 100.000.000
0%
15
Selesai
Terkumpul
Relawan
Hari Lagi
PELAKSANA PROGRAM
Aktivis Gerakan Peduli Muslim Pedalaman
Dukung
0
Komentar
0
Lihat
1667
Penilaian
Kegiatan Dimulai
21-02-2016

Diperbaharui
16-11-2016
RESUME

Ringkasan

Air menjadi problem utama & mendesak warga 300 desa di NTT.
Air kotor, mandi seminggu 1x, jalan 2km demi air, gagal panen, menyadap pohon demi tetesan air, dll.
Butuh dibangun Sumur Artesis. Posisi & kedalaman air (150m) sudah terdeteksi lewat riset geolistrik, di Desa Atuwalupang, Lembata.
Teladani SEDEKAH JARIYAH Utsman bin Affan, dengan menyediakan sumur bagi publik. Pahala tiada putus setelah wafat.
Saat ini telah terkumpul dana 40 juta. Minimal sudah terdanai Rp.400 juta sudah harus mulai pengerjaan. Agar warga tidak menderita lagi.
Let’s donate, urgent!
Karena Sesama Muslim Bersaudara

Target/Sasaran

600 penduduk desa atuwalupang & sekitar, muslim dan nonmuslim. 70% penduduk Atuwalupang adalah keluarga prasejahtera.
Jumlah sumur : 2.
1. Sumur darurat
lebih dangkal & sedikit kuota airnya. Hanya cukup digunakan untuk persediaan para pekerja, proses pengeboran, & Pesantren yang diserahi tanggung jawab mengelola air.
2. Sumur Artesis (Deep Well). Sumur dalam.

Lama waktu pengeboran +- 6 bulan.
Sehingga minimal telah terdanai Rp.400 juta sudah harus mulai pengerjaan. Minimal sumur darurat sudah jadi, sambil pengerjaan sumur artesis.
Agar warga tidak menderita lagi.
Target sebelum musim kemarau tahun depan (2017) sudah selesai.

Alasan Utama

Musim kering di desa Atuwalupang, kecamatan Buyasuri, Lembata, NTT berlangsung selama 7-8 bulan dalam setahun.
Minimal telah terdanai Rp.400 juta sudah harus mulai pengerjaan. Agar warga tidak menderita lagi. Karena :
- Warga harus mengambil air dari embung (kolam penampungan air) yang kondisinya tidak higienis. Kotor.
- Untuk mendapatkan air bersih, harus bayar Rp 300,000.00/ bulan.
- Harus dihemat, mandi sekali seminggu,
- Mencuci disaaat hujan,
- Menyadap pohon demi setetes air. Belasan jam 1 ember.
- Harus jalan 2-3km demi mencari air. Bahkan antri pagi sampai sore.
- Gagal panen mengancam.
- Kelaparan akibat kekeringan melanda.
- Bahkan sulit menggali sumur karena tanah cadas.

Faktor Keberhasilan

Terkumpulnya donasi sejumlah Rp 1.000.000.000,00, kerjasama yang solid antara tokoh masyarakat, warga, pemerintah, kontraktor dan GPMP (Gerakan Peduli Muslim Pedalaman), sehingga infrastruktur sumur artesis, yang telah dibangun, terjaga, dan memberikan manfaat berkelanjutan untuk penduduk desa Atuwalupang, muslim dan non-muslim.